Perjalanan Batubara
Formasi Batubara Sekitar 300 juta bertahun-tahun yang lalu, tumbuhan dan pohon-pohon tumbuh dalam rawa-rawa yang memenuhi sebagian besar permukaan bumi. Setelah tumbuh-tumbuhan itu mati kemudian tenggelam ke dasar rawa-rawa dan membentuk suatu material yang basah, seperti spons. Material tersebut terkuburkan dan termampatkan di bawah permukaan bumi pada waktu yang lama.
Selama berjuta-juta tahun terpendam dan dampak dari panas dan tekanan, material tersebut berubah menjadi batubara. Sebagian dari batubara yang muda hanyalah berusia 1 juta tahun, dan batubara masih terbentuk hingga sekarang. Sesungguhnya beberapa daerah di Amerika Serikat seperti pada Great Dismal Swamp di Carolina dan Virginia Yang Utara, Okefenokee Swamp di Georgia dan Everglades di Daerah Florida merupakan penghasil batubara terbaik hingga sekarang.
Sebagaimana tumbuhan tersebut mati dan tertutup oleh lanau, pasir, dan bahan-bahan lain, disitulah dasar terbentuknya persediaan batubara yang baru. Klasifikasi Batubara Batubara dapat digolongkan menjadi empat kategori, atau urutan-urutan, berdasarkan pada bagaimana batubara tersebut bereaksi pada meningkatnya panas dan tekanan di bawah permukaan bumi dan berapa banyak karbon yang ada di dalam batubara tersebut. Batubara lebih keras dibentuk di bawah panas dan tekanan yang lebih besar.
Semakin keras batubara tersebut, semakin kecil pula kadar kelembaban pada batubara tersebut dan semakin efisien untuk menjadi bahan bakar. Karbon adalah material pada tumbuhan yang ada sejak dahulu, dan menkontribusikan sebagian besar tenaga dari batubara. Penambangan Batubara Ada dua cara yang mendasar dalam menambang batubara: (1)Pertambangan terbuka, untuk batubara yang berada dekat dengan permukaan tanah atau di lereng bukit, dan (2) Pertambangan bawah tanah, untuk batubara yang berada jauh di bawah permukaan bumi.
Pada pertambangan terbuka, lapisan atas tanah dan lapisan tanah yang berada dibawahnya dikeluarkan dan dipinggirkan dimana lapisan-lapisan tersebut kembalikan lagi. Mesin-mesin yang digunakan untuk mengeluarkan tanah dan bebatuan (termasuk draglines, wheel excavator, dan large shovel) juga digunakan untuk membongkar batubara. Penghilangn material ini juga disebut sebagai Overburden. Berikutnya, batubara dipecah-pecah menjadi ukuran yang lebih kecil, biasanya menggunakan bahan ledak. Kemudian, batubara itu dipindahkan dan dimasukan ke dalam truk-truk.
Akhirnya, lahan pertambangan tersebut ditutup kembali oleh overburden, lapisan tanah yang dikeluarkan sebelumnya dan digunakan kembali untuk bercocok tanam. Dan jika memungkinkan, lahan tersebut dikembalikan ke bentuk aslinya atau bahkan dikembangkan. Pada pertambangan bawah tanah, pihak penambang melakukan 2 pengeboran hingga ke tempat adanya batubara untuk menciptakan pintu masuk yang dinamakan shaft. Yang pertama digunakan untuk mengangkut buruh tambang dan peralatan, dan yang kedua digunakan untuk membawa batubara kepada permukaan. Berikutnya, batubara itu di pecah-pecah ke dalam ukuran yang lebih kecil.
Salah satu cara untuk memecah batubara tersebut adalah dengan menggunakan bahan peledak.Cara yang lain adalah penggunaan buruh tambang secara atau mesin-mesin dengan pemotong besar yang dapat memecah batubara dan penggunaan lengan mekanis untuk mengeruk batubara dan meletakkan pada conveyor yang tersedia. Adapun cara yang lain adalah menggunakan mesin pertambangan longwall, dimana mesin tersebut dapat memotong dinding batubara sampai dengan panjang 1,000 kaki dan meletakan batubara tersebut pada conveyor.
Kemudian batubara tersebut dapat diangkat ke permukaan dengan Lift, sabuk conveyor atau mobil pengangkut batubara. Pertambangan terbuka banyak sekali terdapat pada daerah barat Amerika Serikat, di mana beberapa dasar batubara mempunyai ketebalan hingga 100 kaki. Sedangkan pertambangan dalam tanah lebih banyak terdapat pada daerah timur sungai Missisippi, terutama pada daerah Pegunungan Appalachian. Transpor Batubara Batubara dibersihkan, disortir, dan dihancurkan ke ukuran-ukuran yang berbeda sebelum diangkut oleh jalan kereta api, tongkang, truk, atau conveyor. Hampir 60 persen dari semua batubara diangkut oleh kereta api.
Tongkang-tongkang digunakan untuk mengangkut batubara pada jalur sungai sepanjang 25,000 mil pada Negara ini. Truk-Truk dan conveyor mengangkut batubara dalam jumlah yang lebih kecil. Sedangkan saluran batubara yang menghubungkan antara pertambangan di Arizona dan pembangkit listrik di Nevada digunakan untuk mengangkut campuran serbuk batubara dan air.